Itu bukanlah
sebuah kata
Bukan bukti
yang terpenting darinya
Kita tak
bisa memintanya datang dan pergi
Karena ia
punya kemauannya sendiri
Ia bernafas
dalam jiwa kita
Tak peduli
bagaimana pun keadaan kita
Sadar atau
tidak, peduli atau tidak, percaya atau tidak
Ia selalu
ada
Ramai atau
sepi
Sendiri atau
berkumpul
Bohong atau
jujur
Nyata atau
kah hanya sekedar fatamorgana
Hanya kita
yang tau bahwa dia ada
Bagi orang-orang yang meyakininya
Bagi orang-orang yang meyakininya
Adalah
sebuah kebahagiaan bila dapat meresapinya setiap saat
Ia begitu
sederhana
Namun panuh
dengan sejuta sensasi reaksi dalam tiap detiknya
Berjuta
reaksi terjadi di dalam tubuh kita
Namun
pernahkah kita mengira bahwa ia adalah reaksi kimia terkompleks yang pernah ada?
Ia bukan zat,
organ ataupun sebuah hasil pikiran
Ia hanya
sebuah rasa
Tak perlu
bukti perbuatan tuk mengetahuinya
Tak perlu
meditasi puluhan tahun tuk bisa memahaminya
Karena ia
akan datang sebelum kita mencarinya
Bahkan
disaat yang kita tak tau ntah kapan
Karena sebetulnya
ia selalu ada
Bersemayam
di dalam inti jiwa kita
Titik
penghidupan semesta
Tak ada
satupun kata yang dapat mewakilinya
Tak
sebentukpun goresan dapat melukiskannya
Harta karun
terpenting yang dianugerahi oleh Sang Pemilik Segala
Kepada karya
yang selalu lupa pada-Nya
Resapilah ia
disaat ia ingin dimengerti
Ikutilah apa
yang telah ia tunjukkan kepadamu
Tiada guna
engkau mencoba melawannya
Karena ia telah
menentukan jalanmu sebelum kamu dapat bernafas
Nafas
kehidupan baginya hanyalah kehidupanmu
Ia haus akan
penjiwaanmu tentang kehidupan
Ia tertarik
untuk melihatmu tumbuh menjalani jalan setapakmu dalam memenuhi tugas mu
Ia juga
selalu menungggu saat-saat engkau memberikan kejutan listrik dalam harimu
Bahkan ia
tak pernah bosan melihat kebodohan dan keluguanmu
Walau ia
terluka saat menerima pengingkaran
Namun dengan
itu pula ia dapat tumbuh bersamamu
Mengikuti
pasang surutnya dunia
Resapilah ia
disetiap tarikan nafas jiwamu
Bagaimana ia
mampu melukaimu
Sedangkan
anginppun tak selembut sentuhannya
Nafas inti kehidupanku
Reaksi jiwa dalam kesunyian
2/20/2011 2:14 AM
0 komentar:
Posting Komentar