Hujan masih mengguyur di luar sana. Indah duduk terdiam di
dekat jendela. Ia menengadah seolah menginginkan hujan untuk menyentuh
wajahnya. Sudah dua jam lamanya. Selama itu pula seseorang memperhatikan Indah
dalam diam. Tidak ada yang bisa diperbuatnya. Hanya membiarkan Indah tenggelam
dalam pemikiran indah miliknya. Mungkin hanya ia dan Pencipta yang mengerti.
“Ndah,,” panggil suara itu saat hujan mulai reda.
“Hmm?” gumamnya
“Aku boleh duduk di samping kamu?”
“Ya” jawabnya datar.
Dengan perlahan ia mendekati Indah yang masih belum juga
kembali dari khayalnya.
Satu jam lamanya mereka hanya duduk berdampingan dalam diam.
Tak seorangpun mengusik sunyi. Hanya rintik gerimis yang mengisi kekosongan.
“Ndah,, apa yang kamu lihat dalam hujan?” ia mulai bicara.
“Hmm,, kenangan, harapan,” jawab Indah ragu sambil beranjak.
Tanpa peduli Indah langsung masuk ke kamarnya.
Ia pun terdiam. Rumah itu kini benar-benar sunyi saat hujan
pergi. Karena saat itulah Indah akan selalu mengurung diri di kamar yang tak
pernah ia ijinkan seorang pun memasukinya.
---