Saat
ini, kita dapat menemukan banyak aplikasi jejaring sosial. Jejaring sosial yang
ada pun terus diperbaharui untuk memenuhi kebutuhan penggunanya. Tak jarang,
satu orang dapat memiliki akun di lebih dari 3 aplikasi jejaring sosial. Umumnya,
masyarakat lebih mengenal Facebook dan Twitter. Indonesia termasuk salah satu
negara dengan pengguna Facebook terbanyak.
Jejaring
sosial yang pada dasarnya mempermudah komunikasi antar penggunanya kini kian
disalahgunakan. Banyak juga yang lupa apa tujuan penggunaannya.
Pada
akun Facebook, setiap kali akan menyetujui permintaan pertemanan akan muncul
pertanyaan “Apakah anda mengenal orang ini?”. Seringnya pertanyaan itu
diabaikan. Bisa saja satu akun memiliki teman lebih dari 3000 orang. Namun hanya
sekian ratus yang benar-benar ia kenal.
Dari
banyaknya manfaat yang diberikan, sosial media juga memiliki sisi buruk yang
berasal dari penggunanya. Berikut etika yang harus diperhatikan dalam jejaring
sosial:
1. Bertemanlah dengan orang yang benar-benar teman anda atau
yang akan menjadi teman anda di dunia nyata
Sebagai makhluk sosial, tak ayal jika kita memiliki
teman di kota yang berbeda dengan kita. Banyak sebab yang menimbulkan hal
tersebut. Jejaring sosial tentunya dapat
mempermudah komunikasi kita dengan orang yang beraa di luar daerah kita. Banyak
teman di akun jejaring sosial tanpa ada komunikasi tentunya tidak berguna. Kecuali
jika postingan dari orang tersebut memberikan manfaat yang baik bagi kita. Seperti
akun motivator dan lainnya.
2. Posting hal yang sewajarnya
Memposting semua aktifitas kita setiap saat tentunya
akan mengganggu pengguna akun lain. Apa pentingnya bagi mereka mengetahui anda
sedang merasa kepanasan atau kedinginan. Terutama jika postingan anda selalu
berisi keluhan akan banyak hal. Mereka tidak perlu tahu terlalu banyak hal
tidak berguna. Cukup posting hal-hal positif. Perlu diingat bahwa apa yang anda
posting mencerminkan diri anda.
3. Situs jejaring sosial kerap digunakan sebagai media
promosi penjualan barang. Beberapa diantaranya merupakan penipuan. Tidak adanya
kontrol bisnis melalui madi jejaring sosial mengakibatkan bertambahnya pelaku
dan korban penipuan berkedok penjuala barang online.
4. Kecepatan penyebaran informasi menjadi salah satu
keunggulan jejaring sosial. namun banyak yang membuatnya menjadi media yang
paling dapat dipercayai. Nyatanya, tidak adanya pengontrol informasi yang
beredar di internet menjadikan berita yang disebar perlu dipertanyakan
keabsahannya.
5. Jangan memposting hal yang mengundang kemarahan orang
banyak. Indonesia dengan multikurtur yang ada menjadikan isu SARA merupakan hal
sensitif untuk dibahas. Sedikit hal yang menyinggung kelompok tertentu akan
mengakibatkan perang komentar di jejaring sosial.
6. Informasi pribadi dapat menjadi keuntungan dan
kerugian. Informasi pribadi tentu akan mempermudah teman lama untuk menemukan
kita. Namun, ditangan orang yang berniat jahat, informasi ini akan sangat
membahayakan. Maka berikanlah informasi pribadi secukupnya. Jangan terlalu
banyak jika ingin tetap merasa aman.
7. Pembatasan jumlah karakter postingan di Twitter
merupakan bentuk dari pembatasan agar kita tidak terlalu banyak ‘bicara’. Walau
beberapa orang menganggapnya pembatasan kebebasan.
8. Kebebasan dalam memposting dan pengutarakan pendapat
melalui jejaring sosial seringnya diartikan bebas tanpa batas. Perlunya pengawas
jejaring sosial sangat diperlukan. Namun, bentuk pengawasan apa yang perlu
dilakukan memerlukan pembahasan yang sangat panjang.
0 komentar:
Posting Komentar