Ini bukan cerita atau bait pengantar tidur. Hanya saja kata itu mengingatkan akan sengatan yang kadang muncul.
'Ten Eleven' tentang lalu. Lalu terakhir bertatap. Kita tak ada saat lalu.
Juga kini, kita tetap tak ada. Hanya ada kamu dan aku dengan spasi di
tengahnya.
Jalan dan malam pernah menjadi latar 'haha hihi' di tempat ku .
'Haha hihi' dengan tuju yang tak pernah si aku tau. 'Haha hihi' formal
yg sering ditunggu.
Seringnya jarak aku kamu dengan spasi hanya beberapa menit agar 'haha hihi' ada. Bahkan detik pernah membatalkan 'haha hihi' langka.
Tembok wajahmu jarang berwarna. Namun si aku sering berharap warna indah yang ada di sana adalah untuknya.
Lupa
akan rasa menjadi nafas lega yang menyenangkan. Rasa yang berontak
diingat terkadang menggoda ungkapan. Si aku pun gila jika menghadapi
kesadaran.
Tak ada alasan yang si aku punya. Akan kah gila
melanda ketika wangi warna memperjelas diri. Akankah nyata menutupinya
untuk menahan rasa sampai benar gila?
Sudahkah menemukan kamu rasa mu?
Gila kah kamu karenanya?
Selasa, 24 Juni 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar