Ini kali kedua kita ke
tempat ini. Tempat yang biasanya hanya kita lewati. Bukan tempat istimewa. Hanya
tempat penyembuh rasa lapar dan berbagi cerita. Seperti yang lalu, ada beberapa
alasan yang sama kita ke tempat ini. Karna aku harus makan. Karena masing-masing
dari kita enggan mengakhiri hari. Juga karena hal yang kita sebut ‘diusir’,
setelah lupa waktu membaca buku.
Apakah ini karena
tempatnya atau bukan apa-apa. Waktu itu kau juga bercerita panjang tentang lalu
mu. Sebagian hidupmu yang kau bagi dengannya. Itu cerita terlengkap yang pernah
kau bagi tentangnya. Ia yang memberimu jejak yang berbeda. Malam ini kau juga
begitu, bercerita tentang lalumu yang membekas. Walau tentangnya bukan bagian
terbesar.
Seperti juga lalu,
aku yang enggan segera mengakhiri hari
masih mengalami perang dengan ego. Aku yang mendengarkan dengan sesekali hilang
ditengah dialog hatiku sendiri. Hilang ditelan emosi yang menyelimuti meski masih
terus mendengarkanmu. Sedikit cerita hidupku yang dulu membawaku kembali ke
tempat kita berbincang. Setelah terbang entah ke kemana. Ya itu sedikit membuatku
lupa akan resahku hari ini. sama seperti lalu.
Menjelang akhir hari
ini, aku hanya ingin sedikit mengurangi resah. Tak ada yang istimewa. Hanya tak
perlu ditanya apa ini, dan jangan pernah ditanya kenapa.
0 komentar:
Posting Komentar