11 12 13 tanggal cantik.
Hari yang pernah kuharapkan terlewati dengan
istimewa. Hari ini memang istimewa, khususnya untukmu.
Pada awalnya memang tak mudah untuk hidup dengan orang yang memiliki watak berbeda. Cukup sering kita lalui hari dengan pertengkaran yang dipicu hal sepele. Bahkan mamah sering heran melihat kita. Terlalu banyak ceramah yang harus ia berikan tiap minggunya karena kita. Mungkin perbedaan umur yang jauh membuat kita seperti ini.Keinginan untuk tinggal terpisahpun sering muncul. Walaupun sering pula keinginan itu luntur saat kita berjauhan.Kini pertengkaran itu mulai jarang kita temui. Mungkin karena intensitas pertemuan yang mulai jarang pula. Makan malam bersama menjadi hal yang langka kita temui. Salah ku pula yang sering pulang tepat sebelum jam malam (21.00).
Maaf untuk semua kelakuanku yang seenaknya. Kita memang beda. Dirimu dibentuk menjadi seorang putri jawa yang santun namun tetap tangguh. Berbahagialah dengan itu. Sedangkan aku, masih membentuk diri menjadi seperti yang ku inginkan. Meskipun tahu kalian masih mengkhawatirkan hal yang ingin ku bentuk ini. Jangan khawatir, aku masih di jalur yang baik<anggap saja begitu>.
Kalau harus mengingat kembali, mungkin kenanganku tentang mu belum banyak. Meski kita dilahirkan dalam keluarga yang sama. Kamu pernah cerita. Suatu hari saat baru pulang ke rumah kita setelah sekian lama menimba ilmu di luar kota, orang yang pertama kamu dapati di rumah adalah aku. Saat itu usiaku baru 3 tahun <mungkin>. Dengan semangat kamu menghampiriku, mungkin karena rindu, sambil bertanya dimana ibu. Reaksi yang kamu dapat sungguh diluar dugaanmu. Aku menghindar dan ketakutan, merasa bahwa dirimu orang asing. hahaha aku sering mengejekmu saat kita membahasnya.
Kelas 3 SD menjadi masa yang buat ku sadar, kalau aku masih punya 1 saudara lagi. Kamu. Kakak tertua kami.
Genap 34 tahun kau arungi dunia ini. Tak banyak yang dapat ku beri. Hanya doa dan potongan kue yang mungkin kau pun tak suka. Maaf membuatmu kesal dengan lilin yang sengaja ku beli. Tiga puluh empat usia yang terlalu tua untuk candaan kekanakan. Tapi diri ini terus tergelitik untuk berbuat iseng. Jadilah lilin itu pilihanku. Ditambah mematikan lampu yang ternyata tak terlalu membuatmu takut. Hahaha
Selamat merayakan hari lahirmu. Usia yang berbeda dari yang lalu. Kini
kau melangkah pada tapak kehidupan yang lebih jauh. Tak lagi sendiri. Tetaplah
berjalan beriringan dengannya. Semoga
kebahagiaanmu lekas tergenapi.
0 komentar:
Posting Komentar